Ayat Gharib, Bukan Ayat Biasa

Ayat Gharib, Bukan Ayat Biasa

Selasa,  09 Juni 2015 - 22 Sya'ban 1436 H

'Ada yg punya alamat email?' Tanya Ustadz Husnul Mubarok di grup WA Tahsin 1.

Serentak seperti dikomando, teman-teman di grup pada memberikan email, termasuk saya.

Usut punya usut, beliau hendak memberikan soal try out sebelum UAS yang jatuh pada hari Sabtu ini.

Dengan berformat pdf, soal yang diberikan cukup 'bergizi', 10 tentang Umulul Qur'an dan 10 lagi tentang tajwid.

Pengerjaan cukup menyita waktu hampir 2 jam, dan ada sesuatu yang unik di soal terakhir tajwid. Ada soal terkait ayat Ghorib!

Ayat Ghorib bukan ayat Al Qur'an 'biasa' ternyata. Ada keunikan dari cara membacanya. Meski penulisannya mirip-mirip dengan tatanan ilmu tajwid pada umumnya.

Makanya tidak heran jika definisi ayat Ghorib; Ayat-ayat yang cara membacanya berbeda dengan kaidah Tajwid pada umumnya.

Ingin tau seperti apa contoh ayat Ghorib?

Satu contoh Imalah (Insya Allah di lain waktu akan saya uraikan satu persatu jenis-jenis ayat Ghorib yang dikodifikasi Ust Muzzamil sebanyak 25 jenis).

"Imalah artinya membaca fathah yang condong ke kasroh."

Kita bisa menemukan ayat Ghorib tersebut di Surah Hud ayat 41 (dan hanya disitu, tidak ada lagi ayat Ghorib berjenis Imalah).

Jika antum menemukan kata berbunyi 'Majroha' setelah kalimat 'Bismillahi', Majroha disini akan berubah menjadi 'Majreha'.

Kenapa bisa berubah? Sesuai dengan definisinya, kecondongan membaca fathah ke kasroh.

Keren kan? Dan lebih unik lagi, keunikan itu tidak akan didapatkan tanpa talaqqi kepada ahli Qur'an. Meskipun dia pembaca Al Qur'an yang rajin.

Jadi harus talaqqi donk? Harus belajar tahsin? Jawabnya, iya..iya.. Dan iya..

Yuk gelorakan membaca Al Qur'an sesuai tajwid ke keluarga, teman dan lingkungan terdekat, agar kita hidup di alam yang mencintai Al Qur'an.