Kunci Sukses Belajar Tahsin Bag 3
Ahad, 25 Ramadhan 1436 H - 12 Juli 2015 
Berusahalah untuk mengikuti semua petunjuk dan arahan selama belajar Tahsin/Tahfizh dengan sebaik-baiknya.
Baik yang terkait dengan kesalahan ketika Talaqqi, kuantitas tilawah harian, pengulangan materi Tajwid, Muroja'ah hafalan maupun kegiatan penunjang lainnya (Tasmi/Mabit).
***
Satu hal yang sulit diamalkan para penuntut ilmu, tidak terkecuali saat belajar tahsin adalah merendahkan ego ke titik terendah.
Susah menerima masukan atau koreksi dari sang guru. Alih-alih menerima atau berterima kasih, malah menolak bahkan tidak sedikit membantah dengan berbagai macam argumen.
Meski ada juga yang tidak menvisualisasikan ketidakterimaan dia akan koreksi sang guru, hanya didalam hati. Tapi berefek dengan menggerutu atau bahkan ngambek tidak mau datang ke kajian berikutnya. Astaghfirullah.
Seyogyanya, sebagai penuntut ilmu kepada yang menurunkan ilmu, bersikap hormat dan santun.
Diriwayatkan oleh Al–Imam Baihaqi, Umar bin Khattab mengatakan,
تواضعوا لمن تعلمون منه
“Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari kalian”.
Tapi kan kita manusia, wajar donk tersinggung?
Iya, tapi tidak mesti kita keluarkan di sembarang tempat. Istilah kata, kita yang membutuhkan tentu ada adab yang baik pada yang memberikan.
Selama guru kita mengoreksi dengan baik, dan kita layak dikoreksi. Tidak ada alasan kita untuk tersinggung atau marah, jika tetap ada, hanya rasa merasa lebih baik atau tidak boleh dikoreksi. Naudzubillah.
Banyak-banyak beristighfar jika perasaan itu datang, karena sesungguhnya itu hembusan rasa sombong dari syaithon. Dan sesungguhnya sombong itu menolak kebenaran.
Tetap rendah hati dan berkhusnudzon kepada guru kita, agar Allah mudahkan ilmu menyelimuti kita dan juga menjadi keberkahan dan keridhoan dari Allah.
Simak nasehat dari Ibnu Abbas;
"Dulu aku hina ketika mencari (menjadi murid), kini aku mulia setelah dicari (menjadi guru)."
Wallahu'alam Bishowab
Ardy Erlangga (@ArdyErlangga)
0 comments:
Post a Comment